Tampilkan postingan dengan label zionis licik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label zionis licik. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 06 Agustus 2011

Pakar Kesehatan Benarkan Penggunaan Bom Fosfor Putih oleh Zionis

Ihab Kahil, direktur unit kedokteran forensik di Departemen Hukum di Gaza, menegaskan, jenazah para warga Gaza yang dibunuh Zionis dalam gempurannya awal bulan ini menunjukkan semua bukti penggunaan bom terlarang, fosfor putih.
PIC melaporkan bahwa Kahil dan tim-nya tengah mempersiapkan laporan medis lengkap karena “semua orang harus tahu kejahatan-kejahatan apa yang telah dilakukan ‘Israel’.”
Berbagai badan, termasuk organisasi-organisasi perlindungan hak asasi, di Gaza tengah bekerjasama mengumpulkan bukti-bukti yang akan dapat menyeret Zionis ke pengadilan karena kejahatan perang yang dilakukannya terhadap warga Palestina yang tak bersenjata.
Kahil menggambarkan kengeriannya akan berbagai bukti yang sejauh ini berhasil didapatkan, termasuk bagian-bagian tubuh anak-anak yang terobek-robek dan terbakar, sementara mayat-mayat lain ditemukan dalam keadaan terpotong-potong dan bahkan kehilangan kepala.
“Dalam pemeriksaan kami, telah kami temukan bukti-bukti bahwa ‘Israel’ menggunakan (bom) fosfor putih dan senjata-senjata yang terlarang secara internasional lainnya,” tegas Kahil.
Dalam eskalasi kekerasannya kepada Gaza dua pekan lalu, Zionis melakukan serangan dari udara dan darat sehingga 19 atau 20 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Namun sepanjang tahun 2011 ini, sudah lebih dari 70 orang Palestina yang mereka bunuh baik di Gaza maupun di Tepi Barat.

Zionis Nekad Terus Bangun Jaringan Terowongan di Bawah Masjidil Aqsha

Pemerintahan penjajah Zionis dikabarkan tengah mempersiapkan pembukaan sebuah jaringan terowongan bawah tanah dekat Masjidil Aqsha di Al-Quds Timur (East Jerusalem).
PIC mengutip Haaretz yang melaporkan, jejaring terowongan itu akan memanjang seperti ular dari kawasan suci Haram Asy-Syarif sampai ke Kota Tua Al-Quds.
Beberapa bagian dari jaringan terowongan itu digali dalam waktu yang berbeda-beda selama 40 tahun terakhir ini.
Terowongan-terowongan itu saling berhubungan satu sama lain, dengan pintu utamanya berada di kawasan Silwan, yang bersebelahan persis dengan Masjidil Aqsha.
Dari titik itu, jaringan terowongan itu dapat terus memanjang ke halaman Al-Buraq – tempat Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam menambatkan tunggangannya saat Isra’ dan Mi’raj – di bagian barat Masjidil Aqsha.
Jejeringan terowongan itu terus memanjang lagi sampai ke bagian bawah tanah kawasan Muslim di Kota Tua – di mana sejumlah pemukiman Yahudi dan sinagog dibangun di atas tanah yang dirampas dari warga Muslim Palestina.
Para pejabat Zionis merencanakan jaringan terowongan itu nantinya akan menjadi pusat pariwisata yang akan menarik kedatangan ratusan ribu turis tiap tahunnya, demikian Haaretz.
Para turis itu akan bisa masuk ke Silwan – tempat warga Palestina terus menerus diteror agar mengungsi – lalu berjalan di bawah tanah menuju Kota Tua Al-Quds.
Menurut Haaretz, kerja penggalian terowongan itu telah merusak kekayaan arkeologik bawah tanah kawasan itu.
Tujuannya adalah untuk terus menggali sampai lewatlah semua kekayaan sejarah Islam dan Nasrani, sampai berhasil menemukan bukti-bukti sejarah Yahudi.
Seorang arkeolog Yahudi bernama Yoram Tseverir sudah pernah menyatakan, tindakan penggalian di bawah Masjidil Aqsha itu “salah” dan bahwa tidak akan ada penemuan ilmiah apa pun di sana.
Yang jelas, pembangunan infrastruktur terowongan itu sudah menyebabkan keretakan parah dan runtuhnya beberapa bagian masjid suci Al-Aqsha.

Ratusan Rabbi Yahudi Minta Pemerintahan Zionis Usir Semua Muslim, Arab, Non-Yahudi dari Tanah Palestina

Sekelompok rabbi berkumpul di Tel Aviv dan mendesak pemerintahan Zionis untuk mengusir semua orang non-Yahudi, terutama warga Arab Palestina, dari tanah Palestina yang mereka jajah itu demi “mempertahankan kesucian etnis dan agama bangsa ‘Israel’.”
“Saat ini ‘kan banyak tanah tersedia di Saudi Arabia dan Libya juga. Ada tanah banyak di tempat-tempat lain,” demikian salah satu tokoh rabbi Yahudi, Dov Lior yang berasal dari Kiryat Araba, sebuah pemukiman Yahudi ilegal di dekat Al-Khalil (Hebron), dalam konferensi tahunan yang mereka sebut Ramale, Selasa 26 April kemarin.
Tema utama konferensi itu adalah bagaimana membuat para non-Yahudi meninggalkan Palestina.
“Tidak mungkin ada perdamaian di sini” karena orang Arab tidak membiarkan orang-orang Yahudi mengambil tanah Palestina, demikian kata Lior yang pada 1994 memuja-muji Baruch Goldstein, warga Yahudi yang membantai puluhan Muslim yang tengah shalat subuh di Masjid Nabi Ibrahim ‘alayhissalam di Al-Khalil.
Lior menuduh orang-orang Palestina dan Arab sengaja berusaha memerangi “eksistensi kita warga Yahudi.”
Salah satu pembicara lain adalah Rabbi Shmuel Elyahu yang menyatakan, orang-orang non-Yahudi cacat mental dan bodoh bila dibandingkan orang Yahudi. “Kita Israel sedang perang membela esensi dan karakter kita, dan yang namanya non-Yahudi dan Yahudi itu memang tidak usahlah bercampur dan bertetangga,” kata Elyahu, sebagaimana dikutip