Lembaga Al-Quds Internasional mengadakan peringatan peristiwa tersebut di Jalur Gaza yang dikuasai oleh Hamas pada Rabu kemarin (9/6) untuk menandai ulang tahun ke-43 pendudukan Israel di Timur al-Quds.
Kota Al-Quds tempat beradanya Masjid Al-Aqsha – situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan juga kota suci bagi pengikut Kristen dan Yahudi – dipandang oleh warga Palestina sebagai ibukota negara masa depan independen mereka.
“Kami menghimbau umat Islam di dunia untuk memenuhi tugas mereka terhadap kota ini dan masjid suci Al-Aqsha,” kata anggota parlemen Hamas dan kepala lembaga Al-Quds internasional yang berbasis di Gaza Ahmad Abu Halabiya kepada seorang koresponden Press TV. “Mereka harus menjaga kota ini dan masjid al-Aqsha di dalam hati dan pikiran mereka selamanya,” katanya.
Selama ini terjadi peningkatan ketegangan antara warga Palestina dan Israel atas pekerjaan penggalian yang terakhir di dekat masjid Al-Aqsha.
Warga Palestina memberi peringatan terhadap rencana Israel untuk menghancurkan masjid dan menggantinya dengan sinagog dan kuil-kuil Yahudi sebagai bagian dari yahudisasi sistemik Tel Aviv terhadap al-Quds.
Mereka menuduh rezim Israel berupaya untuk merubah identitas ibukota Islam-Palestina dan untuk itu mereka merusak prospek untuk menciptakan negara Palestina merdeka.
“Pesan saya kepada bangsa Arab dan umat Islam agar mengambil tindakan serius untuk melindungi kota yang mengalami penyitaan tanah dan pembongkaran rumah,” kata anggota parlemen Hamas yang lain Hamas, Hoda Nadim. “Kami meminta mereka untuk mendukung penduduk Al-Quds dan Palestina yang menghadapi penderitaan ini setiap hari.”
Israel menduduki timur al-Qudsselama perang enam-hari tahun 1967 dan kemudian menganeksasi kota itu meskipun tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
0 komentar:
Posting Komentar