Sabtu, 06 Agustus 2011

Catatan Harian Imam Palestina (1): ‘Tarawih di Penjara Indonesia Seperti Mimpi’

Sampai ke Indonesia yang lokasinya ribuan kilometer saja sudah luar biasa, apalagi memimpin solat Tarawih di penjaranya. Begitulah perasaan Syeikh Muhammad Tahtamouni Adib, salah satu Imam asal Palestina yang sedang berkeliling kota-kota Indonesia atas undangan Sahabat Al-Aqsha, paguyuban keluarga-keluarga Indonesia-Palestina.
Malam Kamis kemarin Syeikh Tahtamouni dan tim Sahabat Al-Aqsha berbuka puasa dan melakukan solat Tarawih di Rumah Tahanan Negara Kebonwaru, Bandung.
Sekitar 200-an orang penghuni Rutan yang sedang menjalani hukuman di sana ikut serta dalam acara yang penuh keakraban persaudaraan Islam itu.
Hadir juga bersama mereka Kepala Rutan Kebon Waru Wahid Husain, SH, MSi, yang menyatakan gembira dan berterima kasih atas kehadiran Syeikh Tahtamouni dan tim Sahabat Al-Aqsha.
Salah satu penghuni sekaligus pembina Tarbiyah Islamiyah Rutan Kebonwaru, menyampaikan bahwa, acara-acara seperti itu sangat efektif mengembalikan harga diri dan kepercayaan diri para penghuni rutan.
“Banyak diantara mereka yang merasa rendah diri dan tidak pantas masuk ke masjid karena vonis yang berat. Bahkan ada yang mencoba bunuh diri,” katanya sambil melanjutkan, “tarbiyah Islam yang benar akan mengenalkan mereka kepada Allah dan dirinya sehingga punya tujuan hidup yang jelas.”
Sebelum solat Tarawih dilakukan pemutaran film dan penjelasan masalah Masjidil Aqsha dan penjajahan Paletina oleh Zionis Israel. Para penghuni rutan menyimak dengan serius dan penuh perasaan, terutama saat menyaksikan video penderitaan dan perjuangan rakyat Palestina diputar.
Sebelum ke Bandung, Syeikh Tahtamouni memimpin solat Tarawih di Masjid Al-Hurriyyah kampus Institut Pertanian Bogor. Juga di Masjid Al-Barkah di Depok, yang dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia kota Depok KH Dimyati Badruzzaman.
Malam tadi Syeikh Tahtamouni yang bersama rekannya Syeikh Adnan Hussein adalah Imam di Masjid Al-Hussain di negeri Syam, memimpin solat Tarawih di kantor Yayasan Rahmaniah, sebuah LSM yang membina keIslaman warga asing berbahasa Inggris di Jakarta.
Malam ini Syeikh Tahtamouni akan memimpin solat Tarawih di Masjid Ukhuwwah Islamiyah di kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat.
DI JOGJA JUGA
Imam Palestina yang seorang lagi Syeikh Adnan Hussein, di sela-sela waktunya mengimami solat Tarawih di Masjid Jogokaryan, Yogyakarta, menyempatkan mengunjungi Taman Kanak-kanak Al-Aqsha yang pembangunannya dibantu juga oleh pengungsi Palestina. TK itu diperuntukkan bagi anak-anak korban letusan Gunung Merapi yang baru lalu.
Syeikh Adnan Hussein juga berbicara di depan Tabligh Akbar “Perjuangan Pejaga Qur’an di Palestina”. DIa menyatakan kegembiraannya berjumpa dengan masyarakat Indonesia, sekaligus terharu melihat keprihatinan rakyat Indonesia terhadap rakyat Palestina dan Masjidil Aqsha.
Dalam tablighnya, beliau juga menyatakan, “Kami rakyat Palestina mencintai saudara kami di Indonesia, seperti kalian juga mencintai kami. Semoga kita semua bisa bersama dalam surga Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Setiap solat Tarawih dan Witir yang dipimpin oleh kedua Imam Palestina ini dilakukan dalam 11 rakaat, dan membaca 1,25 juz Al-Quran. Sehingga diharapkan sesudah 27 malam melakukan Qiyamul Lail maka khatamlah bacaan Al-Quran mereka selama di Indonesia.*

0 komentar:

Posting Komentar