Minggu, 21 Agustus 2011

'Tuhan' Yesus versus Tuhannya Yesus



Dalam buku A Question that Demans an Answer
(Jawaban yang Disingkap­kan), seorang misionaris yang menamakan diri Abd Al-Masih membanding-bandingkan antara Yesus dan Muhammad. Perbandingan ini dilakukan secara licik dengan mencomot dalil-dalil Al-Qur‘an dan Hadits yang tidak semestinya. Dengan komparasi yang tidak memadai, akhirnya disimpulkan bahwa Yesus lebih hebat daripada Nabi Muham­mad, karena Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Penebus Dosa.
Perbandingan yang dilakukan oleh Penginjil Abd Al-Masih ini salah sasa­ran dan tidak logis, karena berang­kat dari logika yang keliru. Jika menurutnya Yesus adalah tuhan dan Muhammad adalah manusia biasa (bukan Tuhan), maka menim­bang dan membanding-bandingkan keduanya adalah tindakan yang ngawur. Membanding­kan manusia dengan tuhan adalah perbuatan yang sia-sia, karena sudah sangat jelas keduanya jauh berbeda.
Seharusnya, jika Penginjil Abd Al-Masih mengakui Yesus sebagai Tuhan, maka lawan perbandingan yang sejajar adalah Tuhan Allah SWT. Mari kita bandingkan secara ilmiah, antara Yesus yang dipertahankan oleh umat Kristen dengan Tuhannya Yesus yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
..jika umat Kristen mengakui Yesus sebagai Tuhan, maka lawan perbandingan yang sejajar adalah Tuhan Allah SWT. Mari kita bandingkan secara ilmiah, antara Yesus yang dipertahankan oleh umat Kristen dengan Tuhannya Yesus yaitu Allah SWT...
Pertama, Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa.
“…Demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa” (II Korintus 6:18).
“Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat” (Yesaya 40:26).
Sedangkan Yesus tidak maha kuasa, karena dia tidak berbuat apa-apa tanpa kehendak Allah.
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakimanku adil, sebab aku tidak menuruti kehen­dakku sendiri, melainkan ke­hendak Dia yang mengutus aku” (Yohanes 5:30).
Kedua, Allah adalah Tuhan yang menyelamatkan.
“Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” (Mazmur 34:19).
Sedangkan Yesus dalam Bibel minta keselamatan kepada Tuhan (Yohanes 12:27), dan tidak bisa menyelamatkan dirinya ketika disiksa, diolok-olok, diludahi dan dibunuh (Markus 10:33-34).
..Allah adalah Tuhan yang menyelamatkan, sedangkan Yesus dalam Bibel tidak menyelamatkan, tapi minta keselamatan kepada Tuhan...
Ketiga, Allah adalah Tuhan Yang Maha Tahu.
“Karena Tuhan itu Allah yang Maha Tahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji” (I Samuel 2:3).
Sedangkan Yesus tidak maha tahu, karena ia tidak tahu kapan hari kiamat (Matius 24:36), tidak tahu musim (Markus 11:13), tidak tahu siapa yang menjamahnya (Lukas 8:45-46), kesaksiannya salah (Yohanes 5:31), dan ramalannya meleset (Lukas 22:34, Matius 26:34, Yohanes 13:38 & Markus 14:67-72).
Keempat, Allah adalah Tuhan yang tidak dapat dicobai oleh yang jahat.
“Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat” (Yakobus 1:13).
Sedangkan Yesus dicobai oleh iblis yang jahat di padang gurun.
“Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis” (Matius 4:1).
Kelima, Allah adalah Tuhan Yang mengabulkan doa.
“Engkau (Allah) yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah datang semua yang hidup” (Mazmur 65:3).
“Tuhan itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya” (Amsal 15:29).
Maka tidak layak jika Tuhan berdoa minta sesuatu kepada yang lain.
Sedangkan Yesus berdoa kepada Allah.
“Maka Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, katanya: “Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaku, tetapi janganlah seperti yang kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Matius 26:39).
Keenam, Allah adalah Tuhan Yang Maha Hidup dan tidak takluk kepada maut.
“Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal!” (I Timotius 6:16).
Sedangkan dalam Bibel diceritakan Yesus mati terbunuh mengenaskan jam tiga sore di atas gantungan tiang salib hanya mengenakan sehelai kain yang menutupi kemaluannya (Lukas 23:44-46).
..Allah adalah Tuhan Yang Maha Hidup dan tidak takluk kepada maut, sedangkan dalam Bibel diceritakan Yesus mati terbunuh mengenaskan jam tiga sore...
Ketujuh, Allah adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi yang tidak tidur dan tidak terlelap.
“…Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel” (Mazmur 121:2-4).
Sedangkan Yesus tidur seperti manusia biasa lainnya.
“Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur” (Matius 8:24).
“Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridnya membangunkan dia dan berkata kepadanya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” (Markus 4:38).
Siapa yang layak kita sembah, Yesus atau Tuhannya Yesus?
Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Menyelamatkan, Maha Tahu, Maha Hidup, dan Mengabulkan doa. Karenanya, Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat dan tidak butuh tidur.
Sedangkan Yesus tidak sama dengan Tuhan karena dia hanyalah seorang manusia yang dipilih menjadi nabi utusan Tuhan. Yesus juga tidak maha kuasa, karena dia tidak berbuat apa-apa tanpa kehendak Allah dan tidak maha hidup karena ia takluk kepada maut (menurut Bibel, Yesus mati tragis jam 3 sore di atas gantungan tiang salib). Karenanya, menurut Bibel, pantas jika Yesus bisa dicobai oleh iblis yang jahat dan tidak bisa menye­lamatkan dirinya dari siksaan dan pembunu­han di tangan orang kafir.
..Jika Penginjil Abd Al-Masih beserta jemaat dan umat Kristen mengaku sebagai pengikut Yesus, seharusnya mereka bertuhan kepada Tuhannya Yesus yaitu Allah SWT...
Karena bukan Tuhan melainkan hanya utusan Tuhan, maka Yesus selalu berdakwah meng­ajak umatnya untuk bertauhid menyem­bah Allah, Tuhan Yang Esa.
“Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa” (Markus 12: 29).
Dakwah tauhid Nabi Isa kepada kaumnya ini dicatat dalam Al-Qur‘an:
“Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus” (Qs Maryam 36).
Jelaslah bahwa Yesus bukan Tuhan. Yesus berdoa dan beribadah kepada Tuhannya yaitu Allah SWT. Jika Penginjil Abd Al-Masih beserta jemaat dan umat Kristen mengaku sebagai pengikut Yesus, seharusnya mereka bertuhan kepada Tuhannya Yesus yaitu Allah SWT. [ voaislam/Iqraku]

1 komentar:

Anda salah menafsirkan,,,pantas saja anda keliru. Karena alkitab yang kau baca adalah sepenggal-sepenggal, menyebabkan makana jadi berbeda.Anda salah menafsirkan,,,pantas saja anda keliru. Karena alkitab yang kau baca adalah sepenggal-sepenggal, menyebabkan makana jadi berbeda.

Posting Komentar